Smiley

8:26:00 PM
0
Melihat Patung Sir Raffless Sedang tidak fokus pada tema, untuk menulis.Tulisan ini random yang muncul dalam pikiran, saat di depan laptop. Suara ketikan tuts juga tidak bernada, karena acak. Seperti pikiran yang selalu ingin mencela jika melihat kejelekan pada orang lain, yang tampak. Yah, seolah aku ini manusia sempurna, seperti saat ini. Padahal jauh dari kenyataan, dalam hati terutama, dalam kesendirian utamanya. Ada saja, yang tidak disenangi mata timbul menjadi hasrat untuk mencela. Kuatlah hatiku...!

Belajar dari radio ini, memang sebagai makhluk yang lemah senjata kita adalah Do'a. Senjata orang muslim, ditambah dengan membiasakan menyebut nama Allah. Semoga dikuatkan untuk membiasakan diri. Kita melihat Allaah memang dengan akal kita, dengan tanda - tanda kekuasaan yang terhampar. Dan kemudian kita kunci iman itu dengan dua syahadat. Namun, rupanya sering hawa nafsu kita menindih hati dalam memimpin akal. Sehingga mengurangi iman sedikit demi sedikit. Menggerus lugas kita pada yang ghaib dengan pandangan akal kita.

Terang, kita sudah beriman. Kita akui kita hidup di bumi ciptaan-Nya. Kita sadar sehingga kita memilih islam, mudah - mudahan kita semakin ikhlas dengan aturan-Nya. Dan tidak ada yang menyamai-Nya satupun. Di ranah materialisme ini, mata kita dimanjakan dengan banyak hal. Membuat mata hati semakin rabun jauh. Kita bahkan sudah mulai meminta hal indah palsu yang membutakan mata hati itu, sebagai hal yang lumrah saja.

End.





0 Komentar:

Posting Komentar