Smiley

8:00:00 PM
0


Telat update, ya bukan cuma telat. Tetapi sangat terlambat. Hmm, beberapa hari yang lalu Aku sempat bingung untuk mengisi waktu di hari sabtu dan minggu. Karena pasti sepi panggilan, apakah harus keluar atau hanya di depan laptop. Tetapi alhamdulillah, diberi flu. Mampet sebelah, dan masih panas. Hingga jadwal dan agenda pun digeser ke tempat tidur. Salah satu efeknya adalah telat update. :-) Sebuah pembenaran.

Sebenarnya banyak ide dan pertanyaan yang menari di kepala (meskipun fiktif). Tetapi memang malas itu sudah jamak kalau susah dikendalikan. Soal kontradiksi misalnya, banyak sekali kontradiksi yang muncul dalam pemikiranku. Ya, obat saja jika terdapat kontradiksi harus hati - hati. Karena efek samping obat akan bertambah - tambah. Mudah - mudahan kita dikuatkan untuk melawan kontradiksi dalam iman dan islam. Amin.

Benar sekali, kontradiksi dalam iman dan islam kita. Fakta sehari - hari, yang Aku perhatikan melalui facebook, karena aku memang eksis di ranah maya ini. Contoh, status galau, tentang cinta - cintaan kisahnya, yang sedang diusahakan untuk dikembalikan pada Allah, pada Tuhan. Sudah jelas [bukan] jika 'pacaran' itu menyalahi syari'at [islam]. Kontradiksi, bergembira dan berdebar - debar tiap hari, dengan status yang banyak senyum. Itu saat mengalami indahnya 'pacaran', baru jadian. Dengan segala harapan masa depan. Dan begitu terpuruk, mengeluh pada Allah. Mendo'a agar pasangannya yang curang dihukum, dibalas. Meminta Allah mengganti yang baru setelah mengumpat yang lama. Meskipun ada juga yang mengharap kebaikan seperti selagi masih hangat - hangatnya hubungan. Siang harinya berpegangan tangan, mojok, dan berasyik masyuk. Lalu malamnya berdo'a sekuat hati agar Allah memilih 'dia' menjadi yang terakhir, yang ini pengalaman penulis juga masuk kategori. Kontradiksi, ya.

Kontradiksi, kita percaya pada Allah. Percaya bahwa Al Qur'an itu benar, namun menafsirkan isi Al Qur'an berdasarkan hawa nafsu. Percaya kepada Nabi namun jauh dari contoh tauladannya. Atau sebaiknya kita tambahi frasa kata tersebut dengan 'mengaku'. Banyak hal yang kita tolak dari hukum - hukum tersebut karena menurut akal modern kurang tepat, tetapi kita tidak pernah membahas mengapa saat hendak shalat kita harus wudhu. Dan ketika batal wudhu, kentut misalnya, harus mengambil wudhu kembali. Seharusnya jika memang menurut logika modern, ya cebok saja, kan.

Kontradiksi, karena menulis seperti ini begitu mudah namun dalam kenyataan sulit untuk konsisten dengan ketundukan. Kita senang dengan visualisasi masalah kita, saat terpuruk dan tunduk akan keberadaan-Nya. Dengan kata - kata yang sangat menyentuh, dan mendorong kita untuk kuat melewati jungkir balik yang sedang terjadi. Rekaman terbaik dari segala masa adalah QS:10:12. Apa yang kita lakukan sebatas yang menguntungkan kita, mencoba bangkit dari masalah. Kontradiksi, terhadap keadaan yang di dalam penglihatan-Nya adalah sesuatu yang tidak baik. Tetap berjalan seperti biasa, atau berhenti saat masalah itu masih ada saja. Tetap sombong dengan apa yang menurut kita benar, bukan apa yang menurut-Nya haq. Sesungguhnya kita jauh lebih sering disungkurkan daripada bersujud pasrah.


Satu lagi Aku contohkan kontradiksi, yang membuat Aku diam seribu bahasa. Karena jelas terekam dalam Al Qur'an QS:10:22-23. Aku pernah ikut perjalanan kapal laut dari Tanjung Perak, Surabaya menuju Pelabuhan Makassar. Entah kapan dimulai, alami saja tergambar dalam pikiranku bahwa ini adalah akhir. Saat di tengah laut, Aku pening memikirkan betapa kecil Kapal dengan panjang LOA 160 meter ini diarung lautan. Allah Maha Besar, ketakutan yang sangat menghalau, memunculkan fakta - fakta bahwa Aku tidak bisa apa - apa jika terjatuh di tengah laut itu. Membuncah kata - kata taubat dalam sanubari, seolah Aku sudah membaca buku takdir ajalku. Aku tertunduk menyerah, kecil di hadapan-Nya. Kontradiksi, begitu Aku tiba kembali di Surabaya, tidak jauh juga dalam gelimangan maksiat. Kembali sombong, kontradiksi. Memang tidak mudah, tetapi kita harus meningkatkan usaha. Mudah - mudahan kita dianugerahi umur yang berkah dalam jalan menuntut ilmu. Amin.

End.




 

0 Komentar:

Posting Komentar