Smiley

5:17:00 AM
0
Memandang dari Coastarina Sebagai penggemar manga, sudah banyak serial manga yang sudah kubaca dan masih kuikuti. Suka yang semacam Naruto, One Piece, Bleach, Fairy Tail, Rave. Ya, hampir semua serial yang disebutkan ini basiknya adalah yang ada gebuk - gebukannya. Entah, meskipun kalau nonton film lebih sering yang bergenre Drama, sinema keluarga, komedi. Mungkin karena ketika mebaca [dan melihat] yang fighting itu semacam ada adrenaline yang dipompa. Berdebar - debar penasaran apa akhir pertarungan sang jagoan.

Pernah juga mengikuti serial Gamble Fish, yang lebih 'membutuhkan' analisa. Tapi toh juga pada akhirnya fighting juga. Mungkin cuma Yokohama Kaidashi Kikou yang mendekati halus, tanpa duel. 

Satu yang sering jadi pertanyaan, semua jagoan dalam Manga yang di atas itu selalu berdarah - darah bertarung untuk menang. Koq sepertinya susah banget, ya jadi jagoan. Cuma bahagia di akhir scene. Ada lagi yang lebih tidak masuk akal. Jagoan yang sudah hancur tulang dan badan-nya mendekati akhir scene tiba - tiba mendapat kekuatan yang luar biasa sehingga mampu memenangkan pertarungan. Padahal berjalan saja tidak bisa.

Well, jujur kalau scene tidak seperti itu mungkin tidak seru. Misal jagoan menang mudah, terkesan membosankan. Atau jagoan kalah, terkesan tidak ada heroiknya. Hmm, seperti episode hidup kita saja. Mungkin itulah hidup, dibumbui dengan masalah, dimasak dengan kehilangan, dan ditakar dengan keyakinan.

Yah, biarkan hidup mengalir seperti sunahnya. Sebagaimana telah ditulis Kalam, sesuai perintah Sang Kalam. Hidup, alam semesta mengalir dengan formula atau rumus tertentu. Dengan variable x, y yang bisa dimainkan. Alam semesta sendiri diciptakan lebih akhir dari sistem, setelah sistem itu disimpan di Lauhul Mahfudz.  

End.







0 Komentar:

Posting Komentar