Smiley

9:30:00 PM
0
Ust. Rofi' Munawwar, Lc. mengawali tausiah malam kesepuluh di Masjid Al Falah dengan menyodorkan sebuah istilah yang asing. Ramadhan sebagai Syahru At Tamayyuz, bulan pengukuhan Identitas. Setelah banyak gelar bulan Ramadhan kepada kita selama ini. Dimulai dengan pengkajian sirah nabawiyah. Di bulan sya'ban tahun kedua hijriyah. Pada bulan tersebut turun empat syariat dari Allah, yang langsung diperintahkan untuk dijalankan dan ditunda sampai bulan Ramadhan.

Syariat yang diperintahkan oleh Allah dalam bulan sya'ban termasuk di antaranya adalah perpindahan kiblat umat Islam. Yang meninggalkan jejak indahnya syariat Islam dalam sejarah kenabian. Umat muslim yang sedang menunaikan shalat dhuhur di masjid Bani Salamah (sekarang Masjid Qiblatain, Quba) menghadap baitul maqdis telah menyelesaikan dua rakaat, kemudian melanjutkan dua rakaat lagi menghadap ke arah ka'bah. Disebutkan juga dalam riwayat lain, muslimin baru mendengar kabar wahyu ketika shalat fajar. Satu rakaat menghadap baitul maqdis, dan rakaat kedua menghadap ke arah kiblat yang baru. Hikmah yang sangat besar dalam pelaksanaan syariat Allah.
Identitas Islam
alhikmah.co
Dalam bulan tersebut juga telah turun wahyu untuk memberikan detail terhadap Zakat. Lebih terperinci dalam pengamalannya, pengumpulan dan pembagiannya. Peruntukan dana zakat diatur dalam ayat 60 surah At - Taubah, "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

Dua syariat yang juga turun dalam bulan tersebut adalah perintah untuk melaksanakan Shiyam selama Ramadhan satu bulan penuh. Yang dimulai pada tanggal 1 bulan berikutnya, yaitu bulan Ramadhan. Dan perintah untuk menegakkan kalimah tauhid dengan peperangan. Sebagaimana telah terekam di dalam sirah nabawiyah, peperangan di Badar yang berat dalam pandangan kita yang awam. Namun Allah telah memenuhi janjinya untuk menurunkan bantuan dari Malaikat untuk memenangkan kaum muslimin. Jihad pertama kaum muslimin terjadi pada bulan Ramadhan, dalam keadaan Shiyam Ramadhan yang pertama hari ketujuhbelas.

Ust. Rofi' kemudian membawa jamaah untuk memaknai Ramadhan sebagai Syahru At - Tamayyuz. Dalam kaitan dengan sejarah empat syariat tersebut di atas. Bahwa dalam Ramadhan terdapat makna yang dalam tentang Tamayyuz fi wajhih, identitas muslim dalam sudut pandang. Beliau menuturkan tentang kekhususan ibadah Shiyam yang tidak seperti ubudiah yang lain. Kita telah faham bahwa pahala shiyam tidaklah diketahui rahasianya kecuali oleh Allah Jalla wa 'Ala. Balasannya hanya akan dapat diimbangi oleh Rahmat Allah saja.

Selain itu Ramadhan adalah juga Tamayyuz fi al 'adab, identitas muslim terhadap pelaksanaan ibadahnya. Shiyam adalah ibadah yang terbatas waktunya dan tata caranya. Meskipun ini adalah miniatur kecil dari syariat Islam yang memang telah lengkap dengan adab pelaksanaannya. Penekanan Ramadhan sebagai bulan kedisiplinan hanyalah bagian dari keseluruhan inti ibadah dalam Islam. Yaitu kedisiplinan diri, dan integritas terhadap Allah. Khas dalam Islam, menjadi identitas.

Yang terakhir, ustadz menjelaskan tentang Tamayyuz fi al atsar, identitas output atau hikmah. Ramadhan adalah bulan yang disiapkan oleh Allah dalam mendidik umat untuk menghadapi tahun-tahunnya. Sehingga diharapkan ada bekas dari ibadah Shiyam, dalam keseharian setelah keluar dari majelis training 'ultra' Ramadhan. Yaitu akhlak, penekanan dalam usaha melatih kita untuk mengendalikan dua syahwat yang menjadi cikal perusak akhlak manusia. Syahwat lidah dan farji. Tidak sempurna shiyam seseorang hingga apa yang keluar dari dua rahangnya dan apa yang ditimbulkan dari dua pahanya adalah hal yang ma'ruf dalam syariat.

Lengkaplah Ramadhan sebagai bulan pengembalian identitas muslim. Bahkan tanpa sadar, kita juga terlihat semakin menunjukkan identitas muslim kita selama Ramadhan. Dalam segala segi kehidupan kita, dan secara alami juga berpengaruh terhadap lingkungan. Alhamdulillah. Allahu a'lam.

0 Komentar:

Posting Komentar