Smiley

9:00:00 PM
0
Malam Ramadhan telah beranjak semakin jauh, dalam hitungan kesebelas Drs. H. Ahmad Jupri mengingatkan kembali keutamaannya sebagai bulan diturunkannya Al Quran. Yang dalam sebuah riwayat dalam karya Imam Ahmad, dari Shahabat Wathilah bin Al Asqa' radhiyallahu 'anhu disebutkan juga bahwa kitab Allah yang lain juga diturunkan pada bulan Ramadhan. Dalam kaitan dengan bulan Ramadhan, ayat 185 dalam surah Al Baqarah menyebutkan posisi Quran sebagai petunjuk umat manusia. Adakah kita telah tersentuh untuk mendalami makna yang terkandung dalam Quran? Yang menurut beliau secara lafadz dalam bahasa Arab, sebagaimana kita sering mendengar dalam lantunan syair tombo ati.

Warna Islam
www.haberismailaga.com
Ust. Jupri juga mengingatkan firman Allah yang mengisahkan tentang serombongan Jin yang beriman terhadap Quran dalam surah Jinn. Bahwa mereka telah menemukan keajaiban ketika mendengar bacaan Quran, kemudian beriman. Suatu bacaan yang dapat memberikan petunjuk kepada jalan yang benar. Dalam surah tersebut banyak sekali makna Quran yang telah diperoleh sebagai hikmah bagi bangsa Jin.

Lebih dalam lagi ust. Jupri mengajak jamaah untuk menggali sebuah ayat dalam Al Baqarah, 138. Tentang shibghah Allah, yang secara bahasa dapat dimaknai sebagai celupan, warna (tinta). Yang hanya milik Allah yang terbaik, tidak yang lain. Jumhur shahabat memberikan tafsir bahwa makna Shibghah adalah Agama. Namun beliau memberikan garis bawah penafsiran tentang kehidupan shahabat yang telah diwarnai oleh Quran. Maka beliau berpesan agar kita selalu berusaha untuk mewarnai kehidupan kita dengan Quran. Tentu setelah kita berusaha untuk membaca (mengkaji) dan memahamkan diri dengan Firman Allah.

Keajaiban Quran telah banyak dipelajari, bahkan oleh orang-orang di luar Islam. Sebagaimana pengalaman seorang Ketua Departemen Anatomi di Universitas Chiang Mai Thailand menemukan hidayah karena mempelajari ayah Al Quran. Dr. Tagata Tejasen mengkaji secara ilmiah tentang surah An Nisa' ayat 46 berdasarkan ilmu dermatologi. Bagaimana Quran tidak menyelisihi science kedokteran mutakhir yang telah diturunkan 14 abad yang lalu. Sang Professor menyatakan kalimah syahadat dalam konferensi kedokteran Saudi ke 8 di Riyadh karena ketepatan Quran dalam ilmu yang dikuasai oleh beliau.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS An-Nisaa’ (4) :56).
Shadaqa Allahu Al 'Adhim. Ust. Jupri juga mengingatkan kegagalan seorang pemikir 'baru' Islam, Thaha Husain, terhadap tafsir Al Ankabut ayat 41. Bahwa Quran telah salah dalam satu ayat ini saja selama penelitiannya terhadap Quran. Ilmuwan yang lahir dalam kondisi tuna netra tersebut mengatakan seharusnya dalam ayat tersebut laba-laba digambarkan sebagai mudzakar. Bukan mutsanna seperti yang telah diterima selama ini. Namun sekali lagi, Quran tidak pernah salah. Quran mewarnai kehidupan ini dengan sangat detail, yang kemudian terbukti dengan science. Allahu a'lam.

Asbab nuzul ayat 138 surah kedua (Al Wahidi; 9; edisi ebook):

Said Ibn ‘Abbas: “When a child was born into the Christians, they used to baptize him on the seventh day by dipping him in holy water in order to purify him. They claimed that this baptism takes the place of circumcision. Upon doing this, they used to say: ‘Now the child has become a true Christian’, and so Allah, exalted is He, revealed this verse”.

0 Komentar:

Posting Komentar