Smiley

12:30:00 PM
0
يـأَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِى الاٌّرْضِ حَلَـلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَتِ الشَّيْطَـنِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِالسُّوء وَالْفَحْشَآء وَأَن تَقُولُواْ عَلَى اللَّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
Ada satu bagian dari keseluruhan tubuh Ayam yang dirahasiakan dari seorang anak kecil. Atau bisa juga dikatakan telah di-fatwa haram. Jika, pembaca masih bertemu dengan orang-orang tua yang masih sugeng dalam angka mendekati seratus tahun. Mungkin pernah dan sering mendengar, "sik cilik ojok mangan brutu, nggarai pikun." Dan kemudian kita jadi semakin penasaran dengan kandungan brutu ayam itu. Memang, yang dilarang itu tampak lezat. Apalagi bagi anak kecil yang tidak pernah surut dari mencari tahu.

Rupanya, ujaran seperti itu tidak hanya kita jumpai di masyarakat Jawa. Hanya warisan nenek moyang di sini, tetapi juga pernah ada dalam tradisi jahiliyah masyarakat arab di zaman Nabi. Dalam kitab asbab al nuzul, Al Wahidi memberikan catatan sebab turun ayat 168 surah Al Baqarah dengan tradisi seperti ini. Disebutkan, seorang bernama Tsaqif, Khuza'ah, dan 'Amir ibn Sa'sa'a. Yang menjauhkan diri dari memakan Bahirah, Sa'ibah, Wasilah, dan Ham (Hamiyah).

Penjelasan dari yang dilarang tersebut ada dalam tafsir qtafsir.com, yang menyebutkan tiga darinya. Bahirah adalah unta betina yang susunya diperuntukkan kepada berhala. Sa'ibah, unta betina yang dilepaskan di padang rumput/tempat gembala untuk berhala. Dan Wasilah, adalah unta betina yang dilepaskan karena melahirkan anak unta betina dua kali berturutan. Dalam keterangan yang lain, Ham dimaksudkan untuk unta pejantan yang berhasil membuat bunting unta betina sepuluh kali berturutan.

Dalam memberikan tafsir, Ibn Katsir mendasarkan diri pada hadits hudsii yang diriwayatkan oleh Muslim dari 'Iyad ibn Himar. Yang menggambarkan bagaimana setan telah menghiasi pemikiran-pemikiran jahiliyah untuk menjadikan yang halal berubah haram. Dikatakan sebagai jalan-jalan setan, demikian juga telah dipertegas dengan ayat 169 selanjutnya. Tentang peringatan Allah azza wa jalla terhadap perilaku setan yang memerintahkan kepada manusia untuk mengharamkan ini dan itu. Tanpa penjelasan yang benar dari Firman dan/atau Sabda, Quran-Sunnah.

Brutu Unik
adaimatsu.blogspot.com
Ah, rupanya ada banyak setan yang mampir ke rumah nenek moyang kita juga, ya. Sehingga kita pun sering mendapati larangan, contoh saja wanita hamil yang dilarang memakan telur yang masih ada dalam tubuh Ayam (setelah disembelih). Yang unik lagi dari Simbah tentang brutu Ayam adalah manfaatnya yang menjadi rahasia banyak ahli kuliner di luaran sana. Ternyata, brutu menyediakan ekstrak Ayam yang sangat kuat sehingga dimanfaatkan untuk membuat air kaldu. Waduh, kalau begini boleh ndak anak kecil ikut menikmati kuah yang sedap itu?

Secara, sangat mungkin perusahaan pembuat kaldu juga telah memanfaatkannya. Mungkin mereka berusaha menekan material cost dengan membeli limbah brutu dari jagal ayam. Jangan-jangan ini ada semacam teori konspirasi dari Simbah-simbah dahulu. Yang dengannya telah membuat kaya juragan kaldu Ayam, biasanya sih kapitalis. Dugaan, kita tidak boleh terlalu berbaik sangka dalam hal investigasi, kan. Belum lagi Simbah juga melarang memberikan Dada dan Paha untuk anak kecil. Khusus untuk orang dewasa saja, seperti jeroan Ayam yang hanya untuk orang tua beruban seperti kakek.

Mungkin itulah mengapa, anak-anak kecil jaman dahulu lebih cepat dewasa. Karena sudah kebelet merasakan daging bagian paling populer dari Ayam. Haha ... Sedang kita, yang sudah terjangkit penyakit pikun dari kaldu Ayam masih sibuk dengan kenakalan remaja. Loh, koq jadi menyalahkan kaldu Ayam, ya. Mungkin sudah terlalu lelah dengan susahnya memakan daging Ayam di rumah Simbah. Duh!       

0 Komentar:

Posting Komentar